Semoga Komodo Bukan Komoditas Politik

Masih ingat 'gladiator'? Ia merupakan salah satu film favorit saya. Masih terekam dalam benak saya, ucapan Commodus Patricide, tatkala bermaksud mengurangi pengaruh Senat Romawi, dengan pernyataannya, "Berikan pada rakyat apa yang mereka sukai. Maka mereka akan menyerahkan hatinya padamu".

Haji Sandal Jepit

Bingung? Istilah ini mulai populer ketika musim haji tiba. Kalau anda mendengar pemberitaan koran yang ramai-ramai mewartakan adanya jamaah haji yang gagal berangkat melalui biro perjalaan haji, maka mereka yang gagal inilah yang ditempelkan kepada mereka sebutan 'haji sandal jepit'.

Orang Jawa Punah

Tidak sebagaimana suku-suku lainnya yang ketat mengadministrasikan garis keturunan melalui nama keluarga, farm atau marga kayak suku Batak, Minangkabau, Minahasa, Ambon, Timor, Nias, Dayak dan Toraja, jarang keluarga Jawa yang menadministrasikan dengan baik silsilah keturunannya.

Panitia Qurban (jadi) Korban

Alkisah satu bulan menjelang hajat tahunan ibadah Haji dilakukan, berkumpullah segelintir warga perumahan Mutiara Citra Graha yang kebetulan mau menyibukkan dirinya dalam kegiatan Musholla, hanya untuk membahas pembentukan panitia sekaligus persiapan untuk mengakomordir pelaksanaan warga perumahan yang bersedia untuk berkurban.

Panitia Qurban (jadi) Korban

Alkisah satu bulan menjelang hajat tahunan ibadah Haji dilakukan, berkumpullah segelintir warga perumahan Mutiara Citra Graha yang kebetulan mau menyibukkan dirinya dalam kegiatan Musholla, hanya untuk membahas pembentukan panitia sekaligus persiapan untuk mengakomordir pelaksanaan warga perumahan yang bersedia untuk berkurban.

Selasa, 16 Februari 2016

Rutinitas Yang Mematikan

Pernah liat kompetisi robotika? Disana para peserta adu riya' robot kesayangan miliknya.  Robot, sekumpulan benda mati elektronik yg didisain untuk selalu merespon secara konsisten perubahan lingkungan yang dihadapinya.  Creator robot berusaha menjejalkan di otak robot segala kemungkinan tentang perubahan lingkungan.  Mereka tak ingin robot tak memiliki kamus keadaan yg tak bisa mereka antisipasi.  Karena lingkungan adalah sesuatu yang maha tak terhingga, maka disainer robot berusaha menciptakan hanya sebagian kecil lingkungan yang dikenal manusia.  Dengan konsep ini maka lahirlah robot dengan spesialisasi khusus, tergantung lingkungan yg dikehendaki. Maka jadilah robot yg bermacam2. Ada robot pemadam api, penjinak bom, dancer, pemungut sampah, penyapu jalan hingga robot pemain bola.
Kreasi ini meski banyak kekurangan namun tampak mengagumkan buat sebagian besar orang.  Sambil pada saat yg bersamaan, timbul perasaan khawatir robot akan mengambil alih profesi manusia bahkan kemanusiaan itu sendiri.
Kekhawatiran yg dangkal dan berlebihan pikir saya sambil manggut2 lesehan diserambi masjid kantor.
Tak perlu takut robot mengambil alih pekerjaan manusia, toh kita juga yg diuntungkan.  Bukankah pekerjaan kita akan semakin ringan?  Disaat gaji pembantu rumah tangga meroket, maka alat elektronik yg meringankan rutinitas kerumahtanggaan kita sebenarnya adalah robot. Mesin cuci, magic jar, dispencer dan kawan2nya adalah robot.  Tak perlu khawatir kan?
Justru kekhawatiran harusnya bergeser ketika kita sadari bahwa kitalah robot sebenarnya.
Bagi anda para pekerja, apapun level jabatan anda.  Sebenarnya anda adalah robot yang sebenarnya.  Bukankah anda rutin pagi2 berdesak2 an dijalan hanya karena takut finger print terlambat? Anda korbankan waktu bercengkerama dengan anak istri hanya karena takut dipotong gaji dan tunjangan? Bukankah pekerjaan anda dari waktu ke waktu tak pernah berubah? Bukankah anda juga pulang tatkala yg lain pulang untuk kemudian berjejalan lagi di jalan menuju pulang?
Kalau jawaban anda adalah 'ya' jangan marah kalau sekarang anda adalah robot yang sebenarnya!
Selamat berkarya wahai robot2 ku yg ganteng dan cantik2...

Senin, 15 Februari 2016

Menulis itu gampang?

Yups! Siapa bilang menulis itu gampang. Satu-satunya yg bilang gitu pastilah motivator yg kelangsungan hidupnya ditunjang dari workshop dan seminar. Logikanya sederhana: kalo menulis itu gampang, maka tak banyak orang rela meluangkan waktu dan menguangkan dompetnya utk pelatihan berdurasi 5 jam-an. Memang begitulah workshop atau seminar. Kalo orang sdh pintar2 maka motivator sekelas bang Mario pun bisa beralih profesi.
Menulis itu mudah kok! Ini pasti kata saya. Soalnya lebih pada penggiringan opini, kata batin anda. Kalo judulnya menulis itu gampang padahal dalam kenyataannya anda mengalami kesulitan, sdh pasti anda akan berlama-lama mempelototi kiat2 apa yg hendak ditawarkan hingga berani2 nya saya bilang kalo menulis itu gampang.
Menulis itu gampang kawan!
Tinggal buka laptop ato gadget pintar anda. Lalu ketikkan sembarang huruf, mau dimengerti ato tidak, sy hrs mengucapkan selamat pada anda.
Selamat anda telah menjadi penulis!

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More