Empat hari berasa 4 tahun. Itu hanya terjadi di Ciawi. Penugasan diklatku kali ini boring banget. Tidak bermaksud menyalahkan Ciawi, namun diklat kali ini adalah diklat yang pertama di tahun 2012 ini. Bangga sih, apalagi pesertanya cukup 28 orang saja. Tak ada kelas lain, tak ada pesaing. Sepi. Hening. Pusing.
Materinya cukup bagus. Very Inspiring. Tapi dosennya garing.
Dan yang paling mendebarkan ketika saat makan pagi, siang dan malam tiba. Kebiasaan kampungan tak menyentuh piring sepanjang malam, hancur lebur, musnah diserbu variasi hidangan yang menggoda iman.
Meski belum terbukti secara ilmiah, aku yakin bobotku nambah tiga kilo. Indikasinya cukup jelas. Kalo duduk tahiyat akhir saja harus dengan susah payah karena ganjalan daging di pinggang, maka final sudah keyakinan itu. Tiga kilo ! Tak perlu pansus. Apalagi Paripurna.
Itulah kenapa aku benci diklat. Bukan pada ilmunya. Melainkan pada hidangannya. Bukan pada masakannya, namun pada lemak yang menempel di dalamnya. Pada karbohidrat yang merelakan dirinya dijamah tanpa perlawanan. Juga pada Kolesterol yang sembunyi di balik ketiak dada ayam.
Menjauhlah wahai Diklatku. Menjauhlah dari setiap penugasanku. Bila pada akhirnya engkau tetap bersikeras mendekatiku, bawalah semua propertimu mendekatiku. Bawalah semua diktat, makalah dan sumber pengajaranmu. Aku tunggu di sini. Di Sidoarjo Larangan Candi. Agar aku bisa melawan semua serbuan hidanganmu.
Ciawi, 2 Februari 2012 tepat di pergantian hari 00.00.
Artikel Terkait Lainnya :
0 komentar:
Posting Komentar