Semoga Komodo Bukan Komoditas Politik

Masih ingat 'gladiator'? Ia merupakan salah satu film favorit saya. Masih terekam dalam benak saya, ucapan Commodus Patricide, tatkala bermaksud mengurangi pengaruh Senat Romawi, dengan pernyataannya, "Berikan pada rakyat apa yang mereka sukai. Maka mereka akan menyerahkan hatinya padamu".

Haji Sandal Jepit

Bingung? Istilah ini mulai populer ketika musim haji tiba. Kalau anda mendengar pemberitaan koran yang ramai-ramai mewartakan adanya jamaah haji yang gagal berangkat melalui biro perjalaan haji, maka mereka yang gagal inilah yang ditempelkan kepada mereka sebutan 'haji sandal jepit'.

Orang Jawa Punah

Tidak sebagaimana suku-suku lainnya yang ketat mengadministrasikan garis keturunan melalui nama keluarga, farm atau marga kayak suku Batak, Minangkabau, Minahasa, Ambon, Timor, Nias, Dayak dan Toraja, jarang keluarga Jawa yang menadministrasikan dengan baik silsilah keturunannya.

Panitia Qurban (jadi) Korban

Alkisah satu bulan menjelang hajat tahunan ibadah Haji dilakukan, berkumpullah segelintir warga perumahan Mutiara Citra Graha yang kebetulan mau menyibukkan dirinya dalam kegiatan Musholla, hanya untuk membahas pembentukan panitia sekaligus persiapan untuk mengakomordir pelaksanaan warga perumahan yang bersedia untuk berkurban.

Panitia Qurban (jadi) Korban

Alkisah satu bulan menjelang hajat tahunan ibadah Haji dilakukan, berkumpullah segelintir warga perumahan Mutiara Citra Graha yang kebetulan mau menyibukkan dirinya dalam kegiatan Musholla, hanya untuk membahas pembentukan panitia sekaligus persiapan untuk mengakomordir pelaksanaan warga perumahan yang bersedia untuk berkurban.

Jumat, 22 Mei 2020

Ramadhan hari ke 29 di tahun 1441 Hijriah

Ini Ramadhan spesial. Tanpa tarawih dan tanpa keramaian syiar. Orang sudah tahu apa sebabnya. Mereka bilang ha
nya mahluk sebesar milimikron saja. Orang juga sebut PSBB pemicunya. Tapi apapun itu, Ramadhan kali ini memang beda. Bukan karena sepinya syiar. Karena kalau itu yang jadi alasan, maka meski jamaah tarawih penuh membludak meluberi masjid-masjid dan musholla kayak tahun kemaren, tak ada juga pengaruh ramadhan meramaikan jiwa ini.

Itu kata kuncinya. Relung Jiwa !

Ramai tidaknya Ramadhan kali ini tergantung seberapa kuat kamu meramaikan jiwamu dengan aktivitas ramadhan mu sendiri. Dan harus kuakui, kali ini sepi.

Tahun lalu bisa 3 kali kuselesaikan tilawah ini. Tahun ini?

Meski saya bisa saja punya alasan, bahwa saya fokus mengulang hapalan yang mulai menghilang satu-persatu ayatnya, meski bisa saja kubilang, masih konsentrasi dengan keterbatasan fisik yang mendera, namun tak selayaknya memang ku abaikan urusan satu ini. Tilawah!

Ku akui, hapalan saya makin kuat Ramadhan kali ini. Bukan cuma sekedar merefresh hapalan yang sudah ada, namun juga berkesempatan menambahnya. Dan ketika sadar tentang hal ini, Ramadhan sudah mau pergi.

Tak tahu aku, masihkah Ramadhan berkenan menjumpaiku tahun depan?

Entah.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More