Pernah liat kompetisi robotika? Disana para peserta adu riya' robot kesayangan miliknya. Robot, sekumpulan benda mati elektronik yg didisain untuk selalu merespon secara konsisten perubahan lingkungan yang dihadapinya. Creator robot berusaha menjejalkan di otak robot segala kemungkinan tentang perubahan lingkungan. Mereka tak ingin robot tak memiliki kamus keadaan yg tak bisa mereka antisipasi. Karena lingkungan adalah sesuatu yang maha tak terhingga, maka disainer robot berusaha menciptakan hanya sebagian kecil lingkungan yang dikenal manusia. Dengan konsep ini maka lahirlah robot dengan spesialisasi khusus, tergantung lingkungan yg dikehendaki. Maka jadilah robot yg bermacam2. Ada robot pemadam api, penjinak bom, dancer, pemungut sampah, penyapu jalan hingga robot pemain bola.
Kreasi ini meski banyak kekurangan namun tampak mengagumkan buat sebagian besar orang. Sambil pada saat yg bersamaan, timbul perasaan khawatir robot akan mengambil alih profesi manusia bahkan kemanusiaan itu sendiri.
Kekhawatiran yg dangkal dan berlebihan pikir saya sambil manggut2 lesehan diserambi masjid kantor.
Tak perlu takut robot mengambil alih pekerjaan manusia, toh kita juga yg diuntungkan. Bukankah pekerjaan kita akan semakin ringan? Disaat gaji pembantu rumah tangga meroket, maka alat elektronik yg meringankan rutinitas kerumahtanggaan kita sebenarnya adalah robot. Mesin cuci, magic jar, dispencer dan kawan2nya adalah robot. Tak perlu khawatir kan?
Justru kekhawatiran harusnya bergeser ketika kita sadari bahwa kitalah robot sebenarnya.
Bagi anda para pekerja, apapun level jabatan anda. Sebenarnya anda adalah robot yang sebenarnya. Bukankah anda rutin pagi2 berdesak2 an dijalan hanya karena takut finger print terlambat? Anda korbankan waktu bercengkerama dengan anak istri hanya karena takut dipotong gaji dan tunjangan? Bukankah pekerjaan anda dari waktu ke waktu tak pernah berubah? Bukankah anda juga pulang tatkala yg lain pulang untuk kemudian berjejalan lagi di jalan menuju pulang?
Kalau jawaban anda adalah 'ya' jangan marah kalau sekarang anda adalah robot yang sebenarnya!
Selamat berkarya wahai robot2 ku yg ganteng dan cantik2...
Artikel Terkait Lainnya :
- Menulis itu gampang?
- Rampal, Pusat Kebugaran Rakyat
- Mengapa Tema ‘Politik’ Lebih Diminati
- Idiopatic Trombositopenia Pupura
- Eksotisme di Tengah Ketidakpedulian: Ironi Candi Pari
- Hamba Alloh Haram Nyumbang Partai
- Pontianak, Tugu Khatulistiwa, dan Kedai Kopi Merapi
- Panitia Qurban (jadi) Korban
- Haji Sandal Jepit
- Semoga Komodo Bukan Komoditas Politik
- Komodo, The New Pemersatu Bangsa?
- Alamak....Lupa..!
- Kota tumpangan
- Hubungi Saya :
2 komentar:
What you're saying is completely true. I know that everybody must say the same thing, but I just think that you put it in a way that everyone can understand. I'm sure you'll reach so many people with what you've got to say.
I absolutely agree with you
Posting Komentar